Laman

Senin, 11 Januari 2010

Penjara Mewah

Astaghfirullah...

Itulah ungkapan yang pertama kali meluncur dari mulut saya ketika melihat tayangan yang memperlihatkan sidak (inspeksi mendadak) yang digelar Tim Pemberantas Mafia Hukum di Rutan Perempuan Pondok Bambu Jakarta Timur. (berita lengkap lihat di sini)

Temuan tim tersebut begitu mencengangkan. Tim berhasil menangkap basah terpidana kasus korupsi, Artalyta Suryani, sedang mendapatkan perawatan kecantikan di lapas. Tim yang dipimpin Deny Indrayana ini langsung meminta klarifikasi kepada Artalyta. Tampak Artalyta dan dokter yang memeriksanya terbata-bata dan gugup ketika menjawab pertanyaan tersebut.

LP yang tidak terlihat sebagai tempat hukuman itu dilengkapi dengan fasilitas yang luxurious, mirip hotel atau bahkan apartement.

Wah..wah..wah...mau dibawa kemana bangsaku ini? Penegak hukum sudah tunduk siga munding ditenok (kerbau yang dicocok hidungnya). Pantes saja bangsa kita masih terpuruk seperti ini, bahkan akan semakin terpuruk (akhlaknya) kalau praktik-praktik seperti ini masih banyak terjadi. Mungkinkah serangkaian musibah yang dialami bangsa disumbangkan oleh perilaku-perilaku anak bangsa yang seperti ini?

Dalam QS. Al Anfaal, 8: 25 Allah memperingatkan manusia atas fitnah (siksa) yang akan menimpa tidak saja kepada orang-orang zhalim saja, tapi kepada orang-orang lain yang tidak tahu apa-apa.
وَاتَّقُوْا فِتْنَةً لاَ تُصِيْبَنَّ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا خَاصَّةً وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ شَدِيْدُ اْلعِقَابِ

"Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya."

Begitu jelas peringatan Allah betapa berbahayanya musibah yang disebutkan dalam ayat di atas. Mudah-mudahan kita dihindarkan dari musibah semacam itu. Aamiin...


مَنِ اهْتَدَى فَإِنَّمَا يَهْتَدِي لِنَفْسِهِ وَمَنْ ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَا وَلاَ تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَأُخْرَى وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّى نَبْعَثَ رَسُولاً
"Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah , maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul." (Al Israa, 17: 15)

Wallahu 'a'lam bisshawwab

Tidak ada komentar: