Laman

Senin, 02 Agustus 2010

Hati-hati dengan Bukit Cilame Regency (PT Trion Indonesia)

Artikel ini saya posting agar para pembaca lebih waspada terhadap para pengembang perumahan yang 'nakal'. Kejadian yang akan saya ceritakan ini benar-benar saya alami. Mudah-mudahan cerita ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Pertengahan tahun 2008, saya memutuskan untuk mengajukan mutasi ke Bandung karena pada saat itu kondisinya membuat saya berpikir untuk kembali ke Bandung. Sebelumnya saya mengajar di sebuah sekolah swasta di daerah Kemang, Jakarta. Alhamdulillah, pengajuan saya diterima. Praktis, mengawali tahun ajaran baru saya sudah resmi mengajar di Bandung. Tapi dengan pindah ke Bandung tidak lantas membuat saya senang, karena saya harus memikirkan dimana saya akan tinggal. Saya sendiri berpikir mungkin untuk sementara sebaiknya saya da istri mengontrak. Kemudian beberapa kali saya dan istri mencoba mencari rumah untuk dikontrak, tapi rupanya Allah belum mengijinkan saya untuk mengontrak. Sampailah kami pada suatu keputusan untuk tinggal di rumah orang tua sementara, terlebih pada saat itu kami baru dikaruniai seorang anak. Setelah didiskusikan, akhirnya kami menerima tawaran dari orang tua kami itu.

Seiring waktu berlalu, kami pun kembali memikirkan untuk mulai mencari rumah lagi. Kali ini bukan untuk dikontrak, tapi untuk dibeli (dicicil). Lalu dimulailah usaha kami untuk mencari rumah. Berbagai perumahan sudah kami datangi.

Suatu hari kami mendapat informasi dari seorang teman bahwa di daerah Cilame ada sebuah perumahan baru, Bukit Cilame Regency (BCR) yang dikelola oleh PT. TRION INDONESIA. Saya berpikir kenapa tidak dicoba, apalagi lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat kerja kami. Pada satu kesempatan, kami pun meluncur menuju perumahan tersebut. Tanpa pikir panjang lagi, kami langsung menuju kantor pemasarannya. Kami diterima oleh Pak Langki, salah satu staf pemasarannya. Dengan panjang lebar, dia promosikan perumahannya. Dia jelaskan bahwa pembangunan perumahan ini akan sudah selesai awal tahun 2010 di bulan Januari. Dia juga menambahkan ke depannya di sekitar perumahan tersebut akan dibangun kompleks pemerintahan Kabupaten Bandung Barat. "Wah...ini kesempatan yang bagus!", pikir kami saat itu. Lalu kami pun menanyakan persyaratan administrasinya. Setelah dipertimbangkan, kami pun memutuskan untuk memesan satu unit rumah tipe 36. Untuk tipe ini kami harus membayar uang muka sebesar Rp 17.500.000 (tujuh belas juta limaratus ribu rupiah) ditambah biaya administrasi Rp. 2.000.000 (dua juta rupiah). Jadi, total biaya yang harus kami bayar sebesar Rp 19.500.000 (sembilan belas juta limaratus ribu rupiah) yang dapat dibayar beberapa kali (dicicil). Bagi kami jumlah itu bukanlah jumlah yang sedikit. Kami putar otak lagi bagaimana cara memenuhinya. Memang, kami masih punya sedikit simpanan di tabungan, tapi itu belum cukup. Kami tidak patah semangat, Kami masih punya Allah.

Tanggal 4 Maret 2009, kami mulai membayar cicilan pertama kami sebesar Rp 3.000.000. Bulan berikutnya, tanggal 2 April 2009 kami mencicil kedua kalinya sebesar Rp 4.000.000. Bulan berikutnya, tanggal 2 Mei 2009 kami setor sebesar Rp 4.000.000. Sampai bulan Mei, total kami sudah setor Rp 11.000.000. Semua setoran diterima oleh Pak Agus, bagian keuangannya. Ternyata setorannya masih kurang 8,5 juta. Dari mana kami dapat uang sebesar itu? Padahal waktu kami sampai bulan Juni untuk melunasinya. Allah memang Maha Kuasa, ada saja jalan keluar yang diberikan. Alhamdulillah, orang tua kami bersedia membantu kami. Di bulan Juni, kami sudah melunasi seluruh pembayaran uang muka dan administrasi, ditambah persyaratan administrasi lainnya.

Dengan penuh harapan, kami terus menantikan kabar perkembangan pembangunan rumah idaman kami. Kami sudah berangan-angan dan membayangkan betapa hidup kami akan jadi lebih lengkap dan bahagia. Kami bisa membesarkan anak kami dengan lebih mandiri. Hampir setiap ada kesempatan, kami mendatangi Bukit Cilame Regency. Di sana memang sudah ada beberapa bangunan, meskipun belum benar-benar rampung.

Bulan berganti bulan, setiap kami melihat ke perumahan, hampir tidak ada perubahan. Bangunan yang ada hanya itu-itu saja. Kata Pak Langki pembangunan akan benar-benar dimulai setelah ada pelunasan dari ASABRI karena memang konsumen BCR ini didominasi oleh anggota TNI dan POLRI.

Bulan berikutnya kami datangi lagi perumahan tersebut. Apa yang kami dapatkan? Pemandangan yang sama dan alasan yang sama. Saya pikir saya tidak punya hubungan dengan ASABRI, kenapa kami sampai harus menunggu selama itu? Keadaan tersebut berlanjut sampai menjelang pergantian tahun. Ada apa ini? Sampai menjelang waktu yang dijanjikan pembangunan rumah kami tidak kunjung selesai? Boro-boro selesai, wawancara dengan pihak bank saja belum kami lakukan!

Setelah diskusi panjang lebar dengan istri, saya pun melayangkan surat pengunduran diri sebagai konsumen dengan catatan uang kami tidak dikurangi sedikit pun. Kami pikir pengunduran diri ini bukan salah kami, jadi kami berhak mendapatkannya semua kembali. Kami pikir setelah melayangkan surat pengunduran diri, semuanya akan berjalan dengan mudah. Tapi kami SALAH! Menurut Pak Langki, untuk pengurusan pengunduran diri harus diselesaikan dengan Pak W, investor baru yang mengambil alih perumahan itu karena manajemen sebelumnya dianggap TIDAK SEHAT alias TIDAK PROFESIONAL! Kami pun mulai berhubungan dengan Pak W. Beliau menjanjikan akan bertanggung jawab. Beliau menyodorkan surat perjanjian baru yang isinya pembangunan perumahan akan diselesaikan akhir Maret 2010, Jika tidak selesai, uang akan dikembalikan sepenuhnya. Sama seperti sebelumnya, sampai menjelang batas waktu yang dijanjikan habis, Pak W belum bisa memenuhi janjinya. Nasib kami jadi terkatung-katung. Pak W jadi saling menyerahkan tanggung jawab dengan Pak Toto dan Pak Rian (manajemen sebelumnya).

Suatu ketika dengan bantuan teman, kami berhasil menemukan rumah Pak Toto di Bukit Permata Cimahi. Saat kami datang, di sana sudah ada beberapa orang. Ternyata mereka adalah anggota TNI yang merasa DITIPU oleh BCR dan PT TRION INDONESIA. Mereka menginginkan uang mereka kembali. Tapi usaha kami untuk bertemu Pak Toto tidak berhasil. Pak Toto-nya tidak ada di rumah - atau mungkin kabur.

Di kesempatan lainnya, saya kembali mendatangi rumah Pak Toto dan dia sedang ada di rumah. Kami ceritakan kejadiannya dan kami meminta uang kami dikembalikan. Lagi-lagi, dia LEPAS TANGAN! Ya Allah, ujian apa yang Engkau timpakan kepada kami? Tapi jauh di dalam hati, kami yakin bisa mengatasi masalah ini.

Sampai sekarang masalah ini belum dapat diselesaikan. Orang-orang TRION dan BCR seolah-olah buta dan tuli dengan permasalahan ini. Saking kecewanya, saya pernah kirimkan SMS pada Pak Toto yang isinya "BISMILLAH...DEMI ALLAH DAN RASULNYA, SAYA TIDAK IKHLAS DUNIA AKHIRAT KALAU HAK SAYA TIDAK DIKEMBALIKAN OLEH PIHAK BAPAK. SAYA AKAN TUNGGU PERTANGGUNGJAWABAN BAPAK DI HADAPAN ALLAH", tetap saja tidak digubris. Saya pikir sekecil apapun seseorang punya keimanan, dia akan takut dengan ancaman sumpah demi Allah. Tapi untuk yang satu ini, TIDAK. Saya tidak main-main dengan sumpah saya. Saya akan tuntut di akhirat nanti.

Mudah-mudah ada pelajaran di dalam kisah ini. Saya tidak bermaksud mengumbar aib dengan kisah ini. Kalau ada yang tersinggung, MAAF saja!

Senin, 24 Mei 2010

Wilujeng tepang taun, Anaking...

ayo...potong tumpengnya!
Waktu terasa begitu sangat singkat jika kita menikmatinya. Sama halnya seperti menyaksikan pertandingan sepakbola yang atraktif disertai aksi-aksi individu yang 'mencengangkan', tidak pernah membuat penggila bola bosen dan mengalihkan perhatiannya pada hal lain.

Hal ini pula yang saya rasakan saat ini. Alhamdulillah, saya sangat menikmati waktu saya bersama istri dan buah hatiku. Saya sangat bersyukur masih diberikan waktu untuk senantiasa melihat sang buah hati tumbuh. Dua tahun sudah si jabang bayi ini menghiasi hari-hari yang penuh kebahagiaan.

Masih cukup jelas terdengar di kedua telinga ini tangisan pertama sang bayi yang telah saya warisi nama Muhammad Rasyad Arriva'i Jamil. Sekarang dia sudah berumur dua tahun. Dia sudah mulai pintar menirukan kata-kata yang terdengar dari sekitarnya, baik dari orang-orang sekitarnya langsung maupun dari televisi. Saya dan istri jadi harus semakin berhati-hati dalam berkata-kata dan hal itu kami ingatkan juga pada pengasuhnya.

Time changes so fast...
Di ulang tahun pertama, Riva - begitu kami memanggilnya - belum bisa berjalan. Dia baru bisa bejalan di usia kurang lebih 18 bulan. Tapi sekarang, dia sudah pandai lari sana lari sini yang akhirnya cukup membuat repot terutama pada saat makan. Tapi itulah anak-anak...

Terima kasih, Ya Allah...Engkau berikan kami kesempatan untuk menyaksikan amanah-Mu ini tumbuh, karena tidak sedikit orang tua yang tidak memiliki kesempatan seperti yang kami miliki sekarang. Ada yang karena alasan harus bekerja di kota/negara lain, ada pula yang tempat kerjanya tidak jauh tapi (hampir) tidak punya waktu untuk sekedar belajar (sambil bermain) dengan anaknya.

Selamat ulang tahun, Anakku...Abi dan Umi sayang Riva...

Selasa, 27 April 2010

Selasa, 02 Maret 2010

Doa/Bacaan Wudhu


Assalamu'alaikum wr. wb.

Alhamdulillah...Allah masih memberikan saya kesempatan untuk menjumpai Anda melalui tulisan ini. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah ke atas junjungan alam, penghulu alam Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya.

Islam adalah agama yang detil, yang mengatur segala sendi kehidupan manusia. Tentu saja semuanya bertujuan agar manusia senantiasa mendapatkan ridho Allah, yang pada akhirnya akan mendapatkan balasan surga.

Secara garis besar bentuk penghambaan diri kepada Allah (ibadah) dibagi dua:
mahdhah dan ghair mahdhah. Semua bentuk ibadah ini telah dijabarkan dalam Al Qur'an dan Hadits. Adapun hal-hal yang belum secara tegas dijelaskan dalam Al Qur'an dan Hadits, maka akan diatur dalam Fiqh.

Selama ini sebagian orang fiqh itu hanya terbatas pada pengertian satu madzhab, misalnya Syafi'i, Maliki, atau yang lainnya. Benar, yang baru saja disebutkan memang dua dari empat madzhab utama yang dikenal dalam sejarah per-fiqh-an dunia, tapi di luar itu masih banyak madzhab-madzhab lain. Islam itu tidak sempit!

Berikut adalah posting doa berwudhu versi Syafi'iyyah. Sekali lagi, ini tidak perlu diklaim sebagai yang paling benar.
  1. Mencuci kedua tangan
اَللَّهُمَ احْفَظْ يَدَيَّ مِنْ مَعَاصِيْكَ كُلِّهَا
  • Berkumur
اَللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
  • Membersihkan lubang hidung
اَللَّهُمَّ أَرِحْنِيْ رَائِحَةَ اْلجَنَّةِ وَأَنْتَ عَنِّيْ رَاضٍ
  • Niat
نَوَيْتُ اْلوُضُوْءَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
  • Membasuh wajah
اَللَّهُمَّ بَيِّضْ وَجْهِيْ يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوْهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوْهٌ
  • Mencuci lengan kanan
اَللَّهُمَّ أَعْطِنِيْ كِتَابِيْ بِيَمِيْنِيْ وَحَاسِبْنِيْ حِسَابًا يَسِيْرًا
  • Mencuci lengan kiri
اَللًّهُمَّ لاَ تُعْطِنِيْ كِتَابِيْ بِشِمَالِيْ وَلاَ مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِيْ
  • Membasuh kepala
اَللَّهُمَّ حَرِّمْ شَعْرِيْ وَبَشَرِيْ عَلَى النَّارِ
  • Membersihkan telinga
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ اْلقَوْلَ وَيَتَّبِعُوْنَ أَحْسَنَهُ
  • Mencuci kedua kaki
اَللَّهُمَّ ثَبِّتْ قَدَمَيَّ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ

Lalu disempurnakan dengan doa setelah wudhu

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ اْلمُتَطَهِّرِيْنَ

Demikian doa/bacaan dalam berwudhu. Semoga Anda bisa mengambil manfaatnya. Jika ada kesalahan/kekeliruan terutama dalam penulisannya, saya tunggu masukannya. Syukron jiddan

Jumat, 29 Januari 2010

(jalan) Allah itu (memang) misterius...

Tidak ada satu pun makhluk yang paham dan mengerti jalan (pikiran) Allah SWT. No way...orang 'kulon' bilang. Semua hal yang terjadi di alam semesta ini tak pernah luput dari pengetahuan al 'Aliim, seperti yang terurat dalam QS. Al An'am, 6: 59...
"Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya , dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata "

Dan janji Allah juga - tentunya tidak akan pernah sama dengan janji manusia atau para elit politik - yang akan menanggung kehidupan setiap makhluknya selama manusia itu mau berusaha dan berdoa. Caranya bagaimana? Itu mah urusan Allah.

Tulisan in terinspirasi dari sebuah kejadian tragis yang dialami pasangan tua renta di kawasan Desa Pandanwangi kecamatan Tempeh, Lumajang. Muhammad dan Tiamah, nama pasangan renta itu, terkena selongsong roket yang diluncurkan pada uji coba roket (27/1) hasil karya anak bangsa. Roket-roket itu merupakan program Kementerian Riset dan Teknologi (KRT) bekerja sama dengan LAPAN dan PT Pindad.

Ironis memang, ketika sebagian anak bangsa kita tengah berbahagia dengan keberhasilan mereka meluncurkan roket, yang konon sudah dipesan China, dua orang yang tidak tahu apa-apa terkena selongsong roket. Roket-roket tersebut melenceng dari koordinat sasaran yang sudah ditentukan karena faktor angin yang terlalu kencang.

Mari kita kesampingkan dulu alasan itu karena alasan bisa dibuat -bahkan alasan bisa memperjelas kesalahan. Selalu ada hikmah dibalik segala sesuatu yang terjadi. Syukurlah pihak-pihak yang bertanggung jawab siap mempertanggungjawabkan 'kesalahan' yang sudah terjadi. Mereka menanggung semua biaya pengobatan dan menanggung kesejahteraan pasangan itu seumur hidup!

Subhanallah...inilah yang saya sebut (jalan) Allah (memang) misterius; Allah yang Maha Misterius!

Senin, 11 Januari 2010

Penjara Mewah

Astaghfirullah...

Itulah ungkapan yang pertama kali meluncur dari mulut saya ketika melihat tayangan yang memperlihatkan sidak (inspeksi mendadak) yang digelar Tim Pemberantas Mafia Hukum di Rutan Perempuan Pondok Bambu Jakarta Timur. (berita lengkap lihat di sini)

Temuan tim tersebut begitu mencengangkan. Tim berhasil menangkap basah terpidana kasus korupsi, Artalyta Suryani, sedang mendapatkan perawatan kecantikan di lapas. Tim yang dipimpin Deny Indrayana ini langsung meminta klarifikasi kepada Artalyta. Tampak Artalyta dan dokter yang memeriksanya terbata-bata dan gugup ketika menjawab pertanyaan tersebut.

LP yang tidak terlihat sebagai tempat hukuman itu dilengkapi dengan fasilitas yang luxurious, mirip hotel atau bahkan apartement.

Wah..wah..wah...mau dibawa kemana bangsaku ini? Penegak hukum sudah tunduk siga munding ditenok (kerbau yang dicocok hidungnya). Pantes saja bangsa kita masih terpuruk seperti ini, bahkan akan semakin terpuruk (akhlaknya) kalau praktik-praktik seperti ini masih banyak terjadi. Mungkinkah serangkaian musibah yang dialami bangsa disumbangkan oleh perilaku-perilaku anak bangsa yang seperti ini?

Dalam QS. Al Anfaal, 8: 25 Allah memperingatkan manusia atas fitnah (siksa) yang akan menimpa tidak saja kepada orang-orang zhalim saja, tapi kepada orang-orang lain yang tidak tahu apa-apa.
وَاتَّقُوْا فِتْنَةً لاَ تُصِيْبَنَّ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا خَاصَّةً وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ شَدِيْدُ اْلعِقَابِ

"Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya."

Begitu jelas peringatan Allah betapa berbahayanya musibah yang disebutkan dalam ayat di atas. Mudah-mudahan kita dihindarkan dari musibah semacam itu. Aamiin...


مَنِ اهْتَدَى فَإِنَّمَا يَهْتَدِي لِنَفْسِهِ وَمَنْ ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَا وَلاَ تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَأُخْرَى وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّى نَبْعَثَ رَسُولاً
"Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah , maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul." (Al Israa, 17: 15)

Wallahu 'a'lam bisshawwab